- Like
- Digg
- Del
- Tumblr
- VKontakte
- Flattr
- Buffer
- Love This
- Odnoklassniki
- ManageWP.org
- Meneame
- Blogger
- Amazon
- Yahoo Mail
- Gmail
- AOL
- Newsvine
- HackerNews
- Evernote
- MySpace
- Mail.ru
- Viadeo
- Line
- Comments
- Yummly
- SMS
- Viber
- Telegram
- Subscribe
- Skype
- Facebook Messenger
- Kakao
- LiveJournal
- Yammer
- Edgar
- Fintel
- Mix
- Instapaper
- Copy Link
Padang, bolabeten – Football Club (FC) Inter Minang Kota Padang merayakan 1 tahun kehadiran dalam membina pesepakbola usia “grassroot” (akar rumput) di markas sendiri, lapangan sepakbola Gelora Lubuak Bagaluang nan XX, pada Minggu (28/2/2021).
Seremonial berjalan khidmat. Penuh rasa optimis dalam melanjutkan eksistensi FCIM ke depannya, spesialnya ditunjukan oleh para pemuka dan tokoh masyarakat kawasan Lubuak Bagaluang nan XX.
Hadir pula Penasehat Teknis FCIM, DR. Emral Abus, M.Pd, Instruktur Pelatih AFC dan PSSI asal Sumatera Barat ini. Dalam wejangannya, Uncu, sering ia disapa, mengatakan untuk menciptakan pesepakbola yang muaranya ke Tim Nasional harus dimulai dari level bawah, grassroot.
“Proses menciptakan, melahirkan pesepakbola yang bagus itu dimulai dari program yang terstruktur dan manajerial yang bagus sejak dari usia cilik. Teknis dan non teknis,” ucap Uncu. .
“Teknis diberikan para pelatih-pelatih yang berlisensi. Punya metode kepelatihan yang baik dan sistematis. Non teknis, menyangkut gizi, pola makan, istirahat. Diperlukan keterlibatan tiap orang tua,” jelasnya.

Di tempat yang sama, founder FCIM, Muhammad Arifin Syafril kepada bolabeten.com, menjelaskan FCIM mengusung konsep profesionalitas. Mempersiapkan tata kelola sebuah klub pembinaan usia dini/muda. Punya home base dan brand sendiri.
“Alhamdulilah, FCIM juga didukung penuh masyarakat sekitar sini. Fasilitas lapangan diberikan sepenuhnya untuk dikelola. Saya sangat berterima kasih kepada orang tua, pemuka dan tokoh-tokh masyarakat Lubeg nan XX,” ungkapnya.
“Secara teknis, program latihan rutin dijalankan oleh para pelatih. Non teknis, kita membangun brand sendiri. Ada akun media sosial resmi klub, di facebook, instagram, you tube. Berproses pelan-pelan di sisi tata kelola nya,” terang Arif.
Arif, yang pernah menjadi staf kepelatihan di klub Liga 1, Borneo FC, mengaku selama setahun perjalanan FCIM di Kota Padang, masih belum mengikuti ajang atau pun turnamen -turnamen sepakbola pembinaan usia muda.
“Kami baru sebatas melakukan uji coba atau latih tanding dengan SSB-SSB yang ada di Padang. Belum ikut turnamen atau kompetisi karena baru mempunyai pemain-pemain kelahiran 2012 hingga 2008. Rencananya tahun 2021 baru kita jajaki ikut turnamen dan kompetisi,” tukasnya.